Sang pelukis (Maestro) yang tengah mengalami kesulitan ekonomi, memberikan seluruh uangnya kepada anaknya untuk jajan, menyisakan hanya Rp. 8.000. Ketika melihat seorang ibu pemulung dengan anak-anaknya yang kelaparan, ia memilih untuk berbagi dari sisa uangnya, meskipun itu berarti ia sendiri tidak memiliki apa-apa. Kebahagiaan yang ia lihat dari ibu pemulung tersebut menghapus kegelisahannya. Tak lama setelah itu, ia menerima telepon dari seseorang yang ingin menyewa lukisannya untuk sebuah pameran besar dan langsung membayar Rp. 20 juta.
Kisah ini menjadi dasar bagi lahirnya Station 8 Gallery, sebuah galeri seni kristiani untuk menunjukkan bagaimana kasih dan kepercayaan kepada Tuhan membawa pemeliharaan yang luar biasa. Melalui karya-karyanya, Maestro ingin menyebarkan dan mengingatkan kembali nilai-nilai agama, bahwa berbagi dan berbuat kasih adalah bagian penting dari kehidupan yang diberkati oleh Tuhan.
Reviews
There are no reviews yet.